pagi yang indah...begitu menarik hati yang terasa begitu menyejukkan,,,tak seperti hati ini yang selalu di landa rindu karena mu.hari yang ku nanti telah tiba di mana aku dapat bertemu kembali dengan mu.sebuah suasana yang tak dapat mungkin ku lupakan,tak dapat untuk di hilangkan sekalipun engkau kini bersama yang lain,satu ciuman rindu, rindu yang tak pernah engkau tahu seberapa dalam nya...ciuman itu adalah ciuman pertama dan terakhir dari ku untuk mu..setelah bertemu dan engkau pergi kembali meninggalkan aku.semoga engkau tak akan melupakan aku.Sebuah ciuman perpisahan yang pahit,indah dapat ku rasakan,sedih takkan dapat aku elakkan.Belum pernah kulihat dia tertegun sebelumnya. Ia memutar kepalanya, pandangannya menerawang menembus kaca depan,Tanpa ku tahu kapan akan berhenti
Demi mencari serpih-serpih hati yang telah pergi
Kadang aku harus terjatuh berulang kali
Namun kutetap mencoba tegak berdiri
Terus tak henti-hentinya seolah menapak jalan tak bertepi.
aku terkoyak, terkulai.
siksa candu merindu;sendu
jiwa seperti terkuliti perihnya berasa
padahal…
hati telah kusam
lama tak terjamah,
bahkan kukira sudah mati
bagaimana kubisa memaksa melupa
sebab rasa kutekan, semakin kuat justru menjerat.
untuk kerelaan sebenarnya memaksa
tak pernah ingin lepas sejujurnya....
tak ihlas…
bukan karena cinta tak harus memiliki
melainkan tunggalnya rasa ini telah termiliki,
olehmu
karenanya aku mencintai;
meleleh jiwaku dalam sukma-mu
selama masih ku bisa...hari berlalu pertemuanpun berakhir..."tanpa banyak kata terucap,
aku dan dia bertemu dan berpisah seketika...
Apa sebenarnya arti dari sebuah komitmen atas pengakuan sebuah janji ya tuhan..."apakah ini memang jalan yang telah engkau gariskan...?mengapa engkau hanya terdiam....
Semestinya engkau tahu mana jalan yang memang itu benar dan baik untuk engkau lalui,
Demi mencari serpih-serpih hati yang telah pergi
Kadang aku harus terjatuh berulang kali
Namun kutetap mencoba tegak berdiri
Terus tak henti-hentinya seolah menapak jalan tak bertepi.
aku terkoyak, terkulai.
siksa candu merindu;sendu
jiwa seperti terkuliti perihnya berasa
padahal…
hati telah kusam
lama tak terjamah,
bahkan kukira sudah mati
bagaimana kubisa memaksa melupa
sebab rasa kutekan, semakin kuat justru menjerat.
untuk kerelaan sebenarnya memaksa
tak pernah ingin lepas sejujurnya....
tak ihlas…
bukan karena cinta tak harus memiliki
melainkan tunggalnya rasa ini telah termiliki,
olehmu
karenanya aku mencintai;
meleleh jiwaku dalam sukma-mu
selama masih ku bisa...hari berlalu pertemuanpun berakhir..."tanpa banyak kata terucap,
aku dan dia bertemu dan berpisah seketika...
Apa sebenarnya arti dari sebuah komitmen atas pengakuan sebuah janji ya tuhan..."apakah ini memang jalan yang telah engkau gariskan...?mengapa engkau hanya terdiam....
Semestinya engkau tahu mana jalan yang memang itu benar dan baik untuk engkau lalui,
sebuah jalan yang tidak menyebabkan rasa ingin beranjak pergi. Seharusnya kejadian yang telah lalu dapat memberikan pelajaran penting dan berharga. Dan selayaknya semua kesalahan yang pernah dilakukan dapat menjadi kesadaran untuk tidak lagi mengulangnya.
Pernah aku bicara waktu itu tentang persoalan yang menyebab aku tak nyaman, siksa batin yang merayapi. Kemudian tentang jenuh yang sempat membuat aku benar – benar ingin pergi saja. Kubicarakan semua itu . Harapan agar ada jalan keluar dan solusi. Namun engkau tetap saja ….!!!! Hingga aku berusaha untuk melupa lupa tentang itu semua dan ku coba menata ulang kembali rasa yang berserakan. Dan sekarang …. Engkau telah berlalu pergi,
Mungkin kata – kataku sudah kian tak berarti untuk kau ikuti, perasaan yang aku tata berulang kembali tak dapat engkau hargai. Imbalan rasa nyeri hati yang aku terima. Amarah dan rasa enggan yang timbul kuat menguasai.
Sekarang semuanya terserah padamu …..!!!!! akan aku coba untuk diam dan tak lagi mengingatkan sesui inginmu….
Lalu jika nanti aku lebih memlih untuk diam dan berhenti pada sebuah titik akhir. Maka jangan kau pinta aku lagi untuk kembali menata pecahan – pecahan rasa yang berserakan. Biarkan aku sendiri ….meskipun aku harus membohongi perasaan ku
Ku cuba acuhkan dirimu
sekalipun aku tak mampu..
karena kau yang terindah
yang pernah singgah dihatiku .Hingga disetiap dinding jiwaku aku pahatkan satu ucap tulus bahwa “Aku masih tetap mengingatmu, masih tetap menjaga cintamu”, bahkan disetiap bebatuan yang kujumpai sepanjang perjalanan sunyi itu. Rerumputan dan ilalang pun tahu bahwa “aku masih tetap mencintaimu, sebagaimana dahulu”, karena sebelum senja berpulang aku selalu bercerita pada rumput dan ilalangku. Mungkin engkau tak pernah percaya tentang itu, bahkan mungkin engkau telah mengira kalau “aku telah mengubur cinta ini”. Tapi tidak…!!! Benih cinta ini tetap tumbuh berbunga di taman jiwaku, tetap aku jaga di sepanjang nafasku terhela.
Di tepi tempat perasinganku, jauh engkau di masa silamku tak terjangkau, hanya pada mimpi sering sampai, hanya sepi kau sering menyapaku. Sampai pagi mengusir aku tersadar bahwa aku telah kehilanganmu, sadar kalau aku merindu candamu dahulu. Selama nafas ini masih kuhela, selamanya pula kuiingin tetap bisa mencintaimu, walau aku tahu sudah ada cinta lain yang menjagamu.Lalu haruskah aku meminta restu langit untuk meyakinkanmu kembali. Ataukah aku harus memohon pada dewa sunyi untuk sampaikan satu ucap padamu, satu ucap yang berkata bahwa “aku merindu dirimu, mengharap kau mau merajut masa lalu kita lagi, meneruskan cerita cinta kita yang dulu pernah bersemai diantara celah jiwa kita”.
Pernah aku bicara waktu itu tentang persoalan yang menyebab aku tak nyaman, siksa batin yang merayapi. Kemudian tentang jenuh yang sempat membuat aku benar – benar ingin pergi saja. Kubicarakan semua itu . Harapan agar ada jalan keluar dan solusi. Namun engkau tetap saja ….!!!! Hingga aku berusaha untuk melupa lupa tentang itu semua dan ku coba menata ulang kembali rasa yang berserakan. Dan sekarang …. Engkau telah berlalu pergi,
Mungkin kata – kataku sudah kian tak berarti untuk kau ikuti, perasaan yang aku tata berulang kembali tak dapat engkau hargai. Imbalan rasa nyeri hati yang aku terima. Amarah dan rasa enggan yang timbul kuat menguasai.
Sekarang semuanya terserah padamu …..!!!!! akan aku coba untuk diam dan tak lagi mengingatkan sesui inginmu….
Lalu jika nanti aku lebih memlih untuk diam dan berhenti pada sebuah titik akhir. Maka jangan kau pinta aku lagi untuk kembali menata pecahan – pecahan rasa yang berserakan. Biarkan aku sendiri ….meskipun aku harus membohongi perasaan ku
Ku cuba acuhkan dirimu
sekalipun aku tak mampu..
karena kau yang terindah
yang pernah singgah dihatiku .Hingga disetiap dinding jiwaku aku pahatkan satu ucap tulus bahwa “Aku masih tetap mengingatmu, masih tetap menjaga cintamu”, bahkan disetiap bebatuan yang kujumpai sepanjang perjalanan sunyi itu. Rerumputan dan ilalang pun tahu bahwa “aku masih tetap mencintaimu, sebagaimana dahulu”, karena sebelum senja berpulang aku selalu bercerita pada rumput dan ilalangku. Mungkin engkau tak pernah percaya tentang itu, bahkan mungkin engkau telah mengira kalau “aku telah mengubur cinta ini”. Tapi tidak…!!! Benih cinta ini tetap tumbuh berbunga di taman jiwaku, tetap aku jaga di sepanjang nafasku terhela.
Di tepi tempat perasinganku, jauh engkau di masa silamku tak terjangkau, hanya pada mimpi sering sampai, hanya sepi kau sering menyapaku. Sampai pagi mengusir aku tersadar bahwa aku telah kehilanganmu, sadar kalau aku merindu candamu dahulu. Selama nafas ini masih kuhela, selamanya pula kuiingin tetap bisa mencintaimu, walau aku tahu sudah ada cinta lain yang menjagamu.Lalu haruskah aku meminta restu langit untuk meyakinkanmu kembali. Ataukah aku harus memohon pada dewa sunyi untuk sampaikan satu ucap padamu, satu ucap yang berkata bahwa “aku merindu dirimu, mengharap kau mau merajut masa lalu kita lagi, meneruskan cerita cinta kita yang dulu pernah bersemai diantara celah jiwa kita”.
Hanya harapku yang selama ini selalu kujaga bersama cintamu, hanya maafku yang selalu ingin aku mohon padamu, dan hanya cintaku tulus ingin kuberikan untukmu. Semoga engkau masih menyisakan celah di hatimu untukku, semoga maafmu masih tersisa bagiku, dan semoga ini berakhir dengan bahagia. Sekarang atau esok nanti aku tetap mencintaimu, aku tetap masih berharap kita bisa menyatu lagi dalam satu cinta yang utuh di hati kita.untuk mu ciuman pertama dan terakhir dari ku
my girls
Thirty-onedecember
my girls
Thirty-onedecember
0 komentar:
Posting Komentar
eeeithh...."jangan lupa coment nyaaaaa"