Home » » penantian sebuah cinta

penantian sebuah cinta

Written By Mat Techcomp on Kamis, 02 Juni 2011 | Juni 02, 2011

Sungguh tak pernah kubayangkan kalau aku akan jatuh cinta kepada adik sahabatku sendiri.

Waktu orang-orang lagi sibuk membuat sesuatu untuk menyambut lebaran yang jatuh besok hari, malah aku telah jatuh cinta padanya. Sore itu waktu aku ke rumah kawan tanpa terencana waktu dulu, aku melihat dia dengan kakaknya pulang dari rumah pacar kakaknya. Aku menjadi kikuk-kikuk pertama kali melihatnya. Gadis yang senyumnya membuat orang jadi terpesona itu membuat

hatiku jadi deg-degan. Dia ramah dan lembut. Sore itu kami kenalan dan sudah merasa akrab. Kakaknya yang pacar sahabat aku juga orangnya sangat setia dan baik hati. Suasana kota Bernuen malam itu di hiasi dengan takbir dan letusan marcon, kendaraan yang lalu lalang malam itu menjadi saksi bisu buat kami berdua. Malam itu kami minum-minum sambil bercanda. Malam pertama itu aku langsung jatuh cinta pada dia walaupun ngak mungkin aku kasih tahu sama dia. Benar kata orang, untuk jatuh cinta butuh waktu semenit tapi buat melupakan orang yang kita cintai butuh waktu seumur hidup.

Beberapa hari kemudian aku terus ketemu sama dia, kadang aku antar dia pulang walaupun matahari tidak kelihatan lagi dan bulan menyusul menggantikannya. Aku bagaikan dalam mimpi bisa jumpa dan berkenalan dengannya. Tapi perjumpaan itu tak lama. Belum satu bulan aku kenal sama dia, aku harus meninggalkan dia demi mengejar cita-citaku. Aku balek ke Banda Aceh untuk melanjutkan studiku. Tapi pergorbanan aku untuk mendapatkannya tidak pernah pudar walaupun tingginya gunung seulawah yang memisahkan kami berdua.

Pada suatu hari aku dan kawan-kawan pergi ke rumah icut karena kakak dia mau buat acara ultah buat pacarnya. Kami pergi pada suatu tempat tidak jauh dari rumah icut. air yang selalu mengalir di sungai, pepohonan yang setia bergoyang, mambuat aku seolah-olah bagaikan di taman impian yang hampir menjadi kenyataan. Di tepi sungai kami bercanda dan ketawa bersama-sama. Kami berfoto-foto sambil mengejar pacar acut, kami telah siapkan telur, tepung dan gincu untuk buat acara ultah. Pacar acut akhirnya harus mandi telur dan tepung. Mie, minuman dan buah telah mereka siapkan buat kami. Sambil makan menikmati pandangan alam yang begitu asri. Tanpa terasa jam hampir menuju jam 5 sore, kami terpaksa harus balek ke tempat masing-masing.

Malam terakhir kami jumpa, aku antar dia pulang di tengah gelapnya malam. Kami salat magrib di musalla SPBU. Habis salat kami langsung pulang, di tengah jalan aku disuapinnya permen, aku merasakan senang sekali. Sambil makan permen kereta kami terus berjalan meninggalkan SPBU. Kendaraan yang lalu-lalang aku biarkan begitu saja tanpa memperdulikan. Di tengah gelap malam dan dinginnya angin, tiba-tiba aku merasa sentuhan yang sangat mendalam dan lembut. icut usap rambut aku, rasanya aku ngak sanggup meninggalkannya lagi, aku merasakan sesuatu di dalam jiwa icut. aku tambah cinta dan sayang sama dia. Tanpa terasa kereta yang berjalan 30 Km/jam sudah hampir mendekati rumah icut. lalu kami berpisah sampai disana, aku langsung kembali.

Ketika aku di Banda Aceh, aku terus teringat dia selalu. Aku binggung ngak tahu mau telepon dia kemana soalnya dia baru saja menjual HP karena terdesak ekonomi. Namun niat aku untuk bisa mendengar suaranya tidak pernah luntur. Kebetulan kakaknya sahabat aku. Di tengah kekacauan pikiran aku tentang dia, aku nekat dan tak mau perduli apa kata mereka. Aku minta tolong sama kakaknya. Aku minta no HP siapa saja yang penting aku dapat mendengar suaranya di sebrang seulawah. Aku terkejut waktu kakaknya mengirim no HP yang aku minta, rupanya itu no HP mamanya, aku bingung, aku merasa tidak enak kalau aku telpon ke HP mamanya untuk bisa berbicara dengan gadis yang suka senyum lembut itu.

di tengah suara anak asrama yang begitu membuat aku kesal. Aku beranikan diri telpon mamaknya dengan suara jantung bagaikan bom yang menunggun waktu meledak. waktu aku bicara dengan mamanya, rupanya mama orangnya sangat fair. Aku senang dengar sahutan mama yang begitu tahu keinginan seorang anak muda. Kemudian mama kasih HP ke gadis yang punya nama lengkap Cut Juwita Rahmi. Nama selembut orangnya. Aku senang mendengar suaranya. Hatiku dingin terasa bagaikan di atas gunung es.

Beberapa hari kemudian aku menghubungi lagi HP mamanya. aku di minta sama dia supaya seminggu sekali aku menghubunginnya karena dia ngak mau aku boros karena aku diperantauan. Aku sangat senang mendengar masukan dari dia, dia selalu berpesan” abang baik-baik disana ya, dan jangan boros”. Satu minggu kemudian aku telpon balek HP mamanya, kebetulan malam itu dia lagi salat di mesjid, mamanya yang sangat fair membuat aku pingin tahu sesuatu. Mamaknya juga selalu berpesan yang baik-baik terhadap aku.

“Kamu harus benar-benar kuliah, jangan membuat kecewa orang tua. Ingatlah orang tua di mana kamu berada. Kamu kuliah dengan tetesan keringan orang tua di kampung”. Nasehat mamanya icut.

“iya bu” jawab aku dengan lesu

“kamu jangan suka bawa-bawa anak orang, kamu harus hemat, duluan ibu kuliah di Banda Aceh, ibu tahu semuanya kehidupan di Banda Aceh itu gemana. Kamu harus jaga diri baik-baik dari pergaulan kamu. Pacaran boleh saja asalkan kamu jangan sakiti anak orang dan menjalin hubungan dengan serius”. Tandas nasihatnya lagi

“iya bu” jawab aku lagi. Aku Cuma bisa menjawab iya-iya doang, aku merasakan sesuatu yang begitu berharga dari sang ibu Icut.

“kalau misalnya kamu mau pacaran sama anak ibu boleh saja” sambung dia lagi

Aku terkejut mendengarnya, aku tanpa terpikir mamanya Icut akan mengeluarkan kata-kata itu.

“tapi aku bukan keturunan “Ampon” bu, sedangkan Icut keturunan “Cut”. Jawab aku dengan spontan.

“bagi ibu tidak masalah dia “Ampon” atau “bukan”, yang penting kamu bisa jaga anak ibu, kamu tidak memukul dia, kamu serius dengannya, itu ngak masalah bagi ibu, yang penting kalian baik-baik”. Jawab mamanya icut.

Begitu senang dan gembiranya hati ini mendengar kata seorang ibu yang penuh perhatian untuk anak-anaknya. Sang ibu mengerti tentang cinta yang sebenarnya. Cinta itu tidak bisa di paksakan. Cinta itu merupakan sesuatu yang sangat sakral.

Tanpa terasa sudah hampir setengah jam aku berbicara dengan mamanya Icut. Padahal Icut juga belum pulang dari mesjid. Kebiasaanya waktu malam nongkrong di tempat orang jual buah di samping rumahnya. Mungkin dia lagi asyik kumpul-kumpul dengan kawan di tempat orang jual buah. Berhubung pulsa sudah mau habis, aku minta pamitan sama mama.

Selang satu minggu aku telpon lagi mama. Malam itu ada Icut di rumah. Aku berbicara panjang lebar dengannya. Aku merasakan dia sudah seperti bagian dalam hidup aku. Kadang-kadang sampai 1 jam aku ngomong dengan dia. Kadang-kadang belum 1 minggu aku sudah merasa kagen sama dia. Untuk menutupi kesedihanku, aku tumpahkan kesedihanku sama kakaknya, aku curhat tentang isi hatiku sama kakaknya. Dia adalah sahabat dan kakaknya Icut, jadi aku harus pandai-pandai memilahnya. Kadang dia sebagai sahabat, kadang dia sebagai kakak.

Suatu hari aku pulang ke kampung, aku merasa kangen banget sama dia, aku bertujuan pulang kampong khusus mau menemui dia. Tapi sebelum aku pulang aku sudah kasih tahu dia dulu karena di saat aku sudah berada di kampung, aku mau ajak dia ketemuan. Malam itu kami dah janji bahwa hari minggu sebelum aku balek ke Banda Aceh lagi kami ketemuan.

Waktu pulang kampung rupanya aku jatuh sakit. Hari pertama di kampung aku habisin waktu di dalam kamar karena tidak kuat kemana-mana dengan kondisi aku yang lagi sakit, hari kedua aku masih sakit tapi sudah bisa keluar duduk di warung kopi. Tibalah hari ketiga dimana hari itu hari jatuh tempo janjian kami buat ketemu. Dengan kondisi aku yang kurang sehat, aku tepati janji kami, sebelum jam 1 aku sudah berada di tempat kami janjian. Sudah dua jam lebih aku tunggu dia tapi tak juga kelihatan batang hidungnya, aku gelisah, resah dan sedih. Karena aku sangat ingin ketemu dengan dia,

“apa mungkin dia lupa ya karena tadi malam aku ngak ingatin lagi dia ketemuan”? gumam dalam hati kecilku.

Aku mau telpon dia tapi ngak tahu mau telpon kemana, ngak mungkin telpon mamanya karena dia tidak ada di rumah. Aku dalam keadaan gelisah dan sedih selalu. Aku hidupin kereta mau liatin depan klinik dia. Aku liat kereta varionya ngak ada di depan klinik. Aku tambah bingung dan sedih. Aku balek lagi ke tempat janjian ketemuan. Aku tunggu lagi disana. Dengan lalu lalangnya muda mudi yang berpasangan di jalan itu tidak aku hiraukan. Aku teringat dia terus, aku gelisah dan takut kenapa-kenapa dengan dia karena tidak ada kabar. Jam sudah menuju jam 3 dan aku harus balek ke Banda Aceh, lalu aku pulang ke rumah ambil tas dan pamitan langsung tancap gas menuju Banda Aceh dengan keadaan kurang sehat. Aku ngak sadar bawa keretanya hampir kilometernya habis aku tancap. Di pikiran aku hanya ada dia. Di tengah perjalananan akau liat orang tabrakan, aku sadar bawa keretanya terlalau kencang tapi baru saja membelakangi kejadian itu langsung seperti biasa membawa kereta dengan kencang.

Tanpa terasa telah menginjak lagi kota Banda Aceh, kota yang padat penduduk, kota yang bervisi menciptakan masyarakat yang islami. Aku telah sampai di tempat tinggal selama tiga tahun sudah. Aku rebahkan badan di tempat tidur sambil pikiran melayang-layang ke kampung teringat dia. Aku ambil handuk, lalu pergi meninggalkan kamar menuju kamar mandi. Setelah siap mandi, badan jadi fress, aku liat HP, padahal no HP mama Icut mauk ke Hp aku. Dengan suara azan di mesjid-mesjid dan di asrama yang tiap salat magrib selalu berjamaah, aku tinggalin HP di kamar, lalu masuk musalla mau salat berjamaah sesama anak asrama. Siap salat, aku telpon no HP mamaknya, aku bicara dengan Icut. Dia jelaskan semuanya samanya, padahal dia sudah berusaha mengirim pesan ke HP aku tapi ngka masuk-masuk. Padahal hari itu dia ngak bawa kereta ke klinik. Dia juga tunggu sampai jam 4 di depan klinik. Aku sedih mendengar penjelasan dia. Berarti aku yang salah.

Beberapa malam kemudian tepatnya malam tahun baru aku coba hubungi no HP mamanya lagi, betapa senangnya hati ini mendengar dari mulut mamanya bahwa dia sudah pakek HP. Mama yang begitu baik hati dan mengerti tentang anak muda. Lalu mama mengirim no HP icut ke HP aku. Tanpa memikir panjang dengan hati gembira aku coba telpon Icut. Dia angkat, belum beberapa menit aku bicara dengannya, tiba-tiba HP aku jadi menunggu, padahal ada yang telpon Icut. Tanpa memberi tahu dia langsung angkat. Aku sabar menunggu dengan hati agak sedih, kemudian kami terhubung lagi. Betapa sedihnya lagi hati ini waktu Icut mengatakan telponnya bentar lagi karena ada yang telpon dia. Aku terdiam mendengarnya, tiba-tiba rasa cemburu menyelut ke dalam lubuk hati ku. Icut mematikan HP langsung tanpa meninggalkan sepatah katapun. Malam itu rasa cemburu dan sedih menemaniku di tengah orang-orang merayakan gembiranya datang tahun baru. Di pusat kota Banda Aceh orang-orang telah berkumpul untuk menanti detik-detik pergantian tahu baru, bukan saja di kota Banda Aceh tapi di seluruh penjuru dunia telah menanti kedatangannya tahun baru 2010 dengan suara kembang api yang menghiasi indahnya cahaya yang dipancarkan ke langit.

Malam itu aku terus menanti sebuah sms dari dia, tapi hingga ku terlelap tidur dalam keadaan sedih, sms itu tak pernah datang. Hingga terbangun pagi yang ada di pikiran ku Cuma dia. Apakah itu yang dinamakan cinta??

Adakah kamu mencintainya kerana itulah yang
diinginkan semua orang?
Itu bukan Cinta, itu KESETIAAN.

Adakah kamu tetap mengatakan kamu
menyintainya kerana kamu tidak ingin melukai
hatinya?
Itu bukan Cinta, itu BELAS KASIHAN.

Adakah kamu menjadi miliknya kerana pandangan
matanya membuat hatimu melompat?
Itu bukan Cinta, itu TERGILA-GILA.

Adakah kamu memaafkan kesalahannya kerana
kamu mengambil berat tentangnya?
Itu bukan Cinta, itu PERSAHABATAN.

Tetapi

Adakah kamu tetap bertahan kerana campuran
antara kesakitan dan kegembiraan yang
membutakan dan tak terfahami … menarikmu
mendekati dan tetap bersamanya?
ITULAH CINTA.

Apakah kamu menerima kesalahannya kerna itu
bahagian dirinya dan siapa dirinya?
Jika demikian, ITULAH CINTA.

Adakah kamu tertarik dengan orang lain tapi setia
dengannya tanpa penyesalan?
Jika demikian, ITULAH CINTA.

Adakah kamu menangis kerana kesakitannya
walaupun saat itu dia kuat?
ITULAH CINTA.

Adakah hatimu sakit dan hancur ketika dia
bersedih?
ITULAH CINTA.

Adakah hatimu gembira ketika dia berbahagia?
ITULAH CINTA.

Adakah matanya melihat hatimu dan menyentuh
jiwamu begitu mendalam sehingga menusuk?
Yang demikian itulah namanya CINTA.

Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

eeeithh...."jangan lupa coment nyaaaaa"

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Popular Posts

Categories

:ketika cinta terhalang orang tua (1) 10 tips manjadi pasangan yg lebih baik (1) 20 alasan putus cinta yang konyol (1) 3 tips agar di hargai kekasih (1) 7 langkan jauhi rasa cemburu (1) 8 alasan mengapa wanita ingin selungkuh (1) aku ingin memilikimu (1) aku mencintaimu dengan sederhana (1) AMA yang sangat mencintai bunga kamboja (1) balai kartini yang menyeramkan (1) beda agama (1) bunga kenangan (1) cahaya di tungku hati (1) cara membuat wanita nyaman di samping pria (1) cerbung (1) CERBUNG (1) cerita cinta *cintaku* (1) cerita cinta dari genta (1) cerita dari bandung (1) cerpen cinta (1) cerpen gadis kecil (1) cerpen hidup (1) cincin bernama (1) cinta berawal dari sms nyasar (1) cinta berdarah (1) cinta membuatku ternista (1) cinta sejati seorang istri (1) cinta sepotong mimpi (1) cinta tarnisa untuk rio (1) cinta terhalang perbedaan (1) CINTA YANG INDAH TAPI SINGKAT (1) cinta yang terpilih (1) cinta yang tertinggal (1) cinta yg tertukar karena nasi goreng (1) cintaku berawal dari uang seribuan (1) cintasegitiga (1) ciuman pertama dan terakhir (1) diary untuk iank (1) dilema rumah tangga (1) gadis SMP (1) hadiah cinta yang tak ternilai (1) hubungan jarak jauh (1) ingin sllu mencintai dan di cintai (1) Is True Love And Always Together Forever (1) kakaek marijan (1) kasih sayang seorang ibu (1) kasih tak sampai (1) kata cinta romantis (1) kata kata bijak terbaru (1) kata kata cinta (1) kehancuran cinta yang membawa berkah (1) ketika cinta harus memilih (1) ketika cinta terurai menjadi perbuatan (1) kisah cinta anak desa (1) kisah cinta di antara 2 hati (1) kisah cinta di internet (1) kisah cinta penderita HIV/AIDS (1) kisah cinta seorang anak (1) kisah sedih si gadis miskin (1) kisah seorang guru (1) kisah seorang lelaki (1) kissing itu menyehatkan (1) kumpulan kata kata bijak (1) lelaki muda dan gadis kecil (1) luka dan air mata (1) macam macam jomblo (1) masalah seksual serius pada wanita (1) memahami Makna sebuah Cinta (1) membayar harga sebuah cita cita (1) menangis dalam ego (1) menanti di ujung resah (1) Menemukan Kelebihan dalam Kekurangan Pasangan (1) menghilangkan virus/worm hp (1) mimpi terindah sebelum mati (1) mohon yang berwenang untuk mengusut nya (1) mutiara cinta (1) my girls foto (1) Nilai Sebuah Kejujuran (1) nyonya alvi dan mawar hitam (1) pasangan lesbian (1) pembasmi jerawat (1) penantian sang ayah (1) penantian sebuah cinta (1) pengorbanan cinta (1) PERAWAN (1) perempuan abu abu (1) puisi untukmu (1) sahabat sejati bukan memberi pada saat orang meminta (1) sang primadona (1) sebuah jalan (1) sebuah penantian panjang (1) sekuntum cinta pengantin surga (1) senja di batas penantian (1) sepasang sepatu (1) sepercik cinta dan sahabat (1) sifat jelek lelaki (1) strategi jitu hadapi omelan ortu (1) suka duka karyawati diskotik (1) tahun baru 2011 (1) TIPS MENJADI SELINGKUHAN PACAR KE DUA (1) tragedi cinta (1) tragedi kisah percinta"an (1) ucapan vallentine (1) wanita ketika datang bulan (1) wanita yg pernah ternoda (1)

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Pengikut

  • Add to Facebook
  • Add to Digg
  • Add to Twitter
  • Add RSS Feed
 
Author : Rahmat Arya Efendi
Copyright © 2013. Sang Pencinta - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger